Jepang Hapus Stigma ”Perempuan Cerdas Tidak Menikah”
Perkembangan inovasi teknologi Jepang tertinggal jauh dari negara-negara lain gara-gara kekurangan perempuan insinyur di bidang sains, teknologi, dan matematika.
Yuna Kato, mahasiswa tahun ketiga di Institut Teknologi Tokyo, Jepang, sebenarnya ingin meniti karier di bidang penelitian sains. Akan tetapi, ia khawatir kariernya segera berakhir begitu ia berkeluarga, apalagi kalau sudah memiliki anak. Seluruh anggota keluarganya, terutama nenek dan ibunya, mencoba menjauhkannya dari dunia sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Mereka menganggap perempuan yang berkarya di bidang STEM akan terlalu sibuk bekerja. Saking sibuknya bekerja, bisa-bisa perempuan itu lupa dengan keluarga atau susah berpacaran sehingga semakin sulit menemukan suami.