logo Kompas.id
Internasional”Status Quo” Jadi Jualan...
Iklan

”Status Quo” Jadi Jualan Kampanye Pilpres Taiwan

Di tengah ketegangan dan semakin memanasnya hubungan dengan China, kampanye pemilihan presiden Taiwan tahun 2024 menekankan pada kestabilan dan keamanan di Selat Taiwan.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
· 1 menit baca
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kanan) dan Wakil Presiden Taiwan William Lai Ching-te (kiri) menyapa para pendukung Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taipei, Taiwan, 11 Januari 2020. Lai menjadi bakal calon presiden dari DPP pada pemilu Taiwan tahun 2024.
REUTERS/TYRONE SIU

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kanan) dan Wakil Presiden Taiwan William Lai Ching-te (kiri) menyapa para pendukung Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taipei, Taiwan, 11 Januari 2020. Lai menjadi bakal calon presiden dari DPP pada pemilu Taiwan tahun 2024.

TAIPEI, RABU — Bakal calon presiden Taiwan dari Partai Progresif Demokratik atau DPP, William Lai Ching-te, ikut mengangkat isu menjaga status quo dan kestabilan di Selat Taiwan sebagai dasar kampanye untuk pemilihan umum presiden tahun 2024. Ketegangan dan semakin memanasnya suasana di Selat Taiwan membuat semua bakal calon presiden memprioritaskan upaya membangun dialog dengan China guna mencegah terjadinya konflik terbuka.

Pendapat Lai, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Taiwan, itu ia tuangkan dalam artikel opini yang terbit di surat kabar Wall Street Journal edisi Rabu (5/7/2023). ”Saya konsisten dengan menjaga keterbukaan komunikasi dengan China. Terutama dalam wujud dialog tanpa persyaratan dan berlandaskan prinsip saling memercayai serta menghormati,” kata Lai.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan