Traktat Persahabatan ASEAN Belum Optimal Diterapkan
Traktat Persahabatan ASEAN berisi hal ideal. Namun dalam penyelesaian sengketa antarnegara anggota atau dengan negara mitra, TAC belum berperan semestinya.
JAKARTA, KOMPAS – Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity andCooperation/TAC) untuk Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN telah ada sejak tahun 1976. Akan tetapi, penerapannya dinilai belum terlalu berasa, baik dalam penanganan sengketa di antara negara-negara anggota ASEAN maupun penekanannya terhadap negara-negara mitra.
Kritik itu mengemuka di dalam acara seminar peringatan 20 tahun China menandatangani TAC yang diadakan di Jakarta, Kamis (22/6/2023). Acara itu digelar bersama oleh Misi China untuk ASEAN dan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI). Walaupun tema acara mengenai refleksi China sebagai salah satu negara pertama—selain India—di luar anggota ASEAN yang menandatangani TAC, pembahasan dilakukan secara lebih luas mengenai makna dan keberartiannya sekarang.