logo Kompas.id
InternasionalMenyusuri Kuwait City yang...
Iklan

Menyusuri Kuwait City yang Panas

Pernah menjadi korban ambisi pemimpin Irak, Saddam Husein, kini Kuwait berkembang dan tumbuh menjadi negara yang kian berkembang. Kuwait masa kini adalah gambaran dari kemakmuran dan keterbukaan negara-negara Teluk.

Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
· 1 menit baca
Suasana sebuah jalan utama di Kuwait City pada Selasa (6/6/2023) siang. Papan elektronik di atas sebuah bangunan menunjukkan suhu udara Kuwait City siang itu, yaitu 45 derajat Celsius.
KOMPAS/B JOSIE SUSILO HARDIANTO

Suasana sebuah jalan utama di Kuwait City pada Selasa (6/6/2023) siang. Papan elektronik di atas sebuah bangunan menunjukkan suhu udara Kuwait City siang itu, yaitu 45 derajat Celsius.

Bagi kulit orang Asia Tenggara, suhu udara Kuwait pada awal Juni bagaikan berdiang di dekat perapian, di siang bolong yang terik. Siang itu, Minggu (4/6/2023), dari balik jendela sebuah hotel berbintang di pusat Kuwait City, langit biru, trotoar yang lengang, dan hamparan taman kota dengan puluhan pohon kurma yang tengah lebat berbuah, menyusuri Kuwait City - ibu kota Kuwait - begitu menggoda.

Begitu menggoda hingga tak sabar rasanya segera melepas penat dengan berjalan-jalan menikmati suasana Kuwait. Apalagi, tujuh jam penerbangan panjang dari Bangkok menuju Kuwait City membuat kaki terasa ”kaku” dan perlu ”dilemaskan”.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan