logo Kompas.id
›
Internasional›Tatanan Baru Timur Tengah
Iklan

Tatanan Baru Timur Tengah

Penerimaan kembali Suriah dalam Liga Arab menjadi bukti bahwa rezim Bashar Al Assad tak mampu ditumbangkan. Selain itu, normalisasi juga bukti bahwa pengaruh AS sudah mulai berkurang, tersaingi oleh Rusia dan China.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
· 1 menit baca
Foto bersama yang dirilis oleh Istana Kerajaan  Arab Saudi per 19 Mei 2023 menampilkan para pemimpin Liga Arab di RIyadh, Arab Saudi. (Photo by Bandar AL-JALOUD / Saudi Royal Palace / AFP)
BANDAR AL-JALOUD

Foto bersama yang dirilis oleh Istana Kerajaan Arab Saudi per 19 Mei 2023 menampilkan para pemimpin Liga Arab di RIyadh, Arab Saudi. (Photo by Bandar AL-JALOUD / Saudi Royal Palace / AFP)

Riyadh, Arab Saudi, telah menjadi rumah ke dua bagi Hiba Sidawi, warga Suriah. Perempuan berusia 37 tahun ini tengah menantikan momen kedatangan Bashar Al Assad, pemimpin Suriah. Assad ke Riyadh untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Liga Arab. Ini adalah kehadiran Assad untuk pertama kalinya di pertemuan puncak Liga Arab setelah 11 tahun dikucilkan.

Sidawi menyebut momen itu penting tidak hanya bagi dirinya tapi jutaan warga Suriah, baik yang masih ada di negara itu maupun yang di pengungsian. Kehancuran fisik, ekonomi, dan psikologis, mendera negara itu dan warganya selama belasan tahun.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan