logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊOposisi Kamboja Harapkan Peran...
Iklan

Oposisi Kamboja Harapkan Peran Generasi Baru

Kemenangan oposisi di Thailand dan beberapa pemilihan umum di kawasan yang bisa mengganti rezim otoriter seharusnya bisa menggerakkan hal serupa di Kamboja. Akan tetapi, trauma masa lalu belum hilang.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
Β· 1 menit baca
Tokoh oposisi senior Kamboja, Sam Rainsy, berbincang dengan jurnalis dalam kunjungannya ke Jakarta, Jumat (19/5/2023). Rainsy yang kini tinggal di pengasingan di Perancis kembali mendatangi sejumlah tokoh dan lembaga demokrasi di Indonesia untuk mendorong terciptanya demokrasi di negara asalnya.
KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD

Tokoh oposisi senior Kamboja, Sam Rainsy, berbincang dengan jurnalis dalam kunjungannya ke Jakarta, Jumat (19/5/2023). Rainsy yang kini tinggal di pengasingan di Perancis kembali mendatangi sejumlah tokoh dan lembaga demokrasi di Indonesia untuk mendorong terciptanya demokrasi di negara asalnya.

JAKARTA, KOMPAS β€” Hasil pemilihan umum di Thailand, Malaysia, dan Filipina diyakini bisa memberikan inspirasi bagi rakyat Kamboja untuk menuntut pemerintah melaksanakan pemilu yang akan menghasilkan pemerintahan demokratis. Akan tetapi, cerita orang-orang tua tentang kekejaman rezim militer di masa lalu masih menorehkan trauma. Generasi muda Kamboja pun tak bisa berbuat banyak.

Pada saat yang sama, Komisi Pemilihan Nasional (NEC) telah mendiskualifikasi partai oposisi utama Kamboja, Candlelight Party, dari keikutsertaan pada pemilihan umum, Juli 2023. Meski masih ada partai peserta lainnya, pelarangan oposisi utama untuk ikut serta dalam pemilu adalah bagian dari intervensi rezim militer Kamboja.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan