Oposisi Bisa Menangi Suara Rakyat Thailand, Belum Tentu Duduki Kursi PM
Sebagian rakyat Thailand menginginkan perubahan dalam politik negeri mereka dari hasil pemilu. Dukungan terhadap oposisi memberikan peluang untuk itu. Akan tetapi, pertarungan sebenarnya ada di parlemen.
BANGKOK, SABTU — Oposisi dan para pemilih muda yang menginginkan perubahan dalam pemerintahan dan politik Thailand memiliki peluang untuk memenangi pemilu, Minggu (14/5/2023). Namun, keunggulan dalam pengumpulan suara—jika terwujud—belum bisa diartikan mereka akan menduduki kursi perdana menteri.
Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan militer, khususnya Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha yang telah berkuasa selama dua periode, semakin meluas jelang pemilihan. Sebagian karena masalah ekonomi dinilai tak berkembang positif, sebagian terkait langkah pemerintah semasa pandemi Covid-19.