China Manfaatkan Krisis Perbankan AS
Perbankan Amerika Serikat dan Barat harus meniti jalan terjal berliku. Mantan Ketua Morgan Stanley Asia dan dosen di Yale University, Stephen S Roach menyinggung sistem keuangan Barat yang menderita self-inflicted.

Seorang pialang tengah bekerja di lantai bursa di the New York Stock Exchange (NYSE), di New York City pada 28 Maret 2023 lalu. Kala itu dalam perdagangan pagi saham dibuka turun bersamaan saat Kongres AS tengah menggelar sidang tentang runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Krisis perbankan AS dipicu kebangkrutan empat bank tetap bagai bom waktu dalam perekonomian. Isu ini tidak bergema kuat di banyak negara. Di China krisis itu semakin mengencangkan langkah pengamanan sektor keuangan dengan aset 60 triliun dollar AS.
Salah satu pemicunya adalah analisis pada 1991 oleh Wang Huning, seorang akademisi China, bahwa Amerika Serikat akan runtuh sendiri akibat kesalahannya. Di dalam bukunya berjudul “America Against America”, Wang menuliskan AS dengan fenomena over-financialization.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 26 dengan judul "China Manfaatkan Krisis Perbankan AS".
Baca Epaper Kompas