logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPenjara Dibobol, Tahanan di...
Iklan

Penjara Dibobol, Tahanan di Sudan Bebas Berkeliaran

Di tengah konflik bersenjata di Sudan, terjadi pembobolan penjara-penjara. Para tahanan pun melarikan diri, termasuk sejumlah tersangka penjahat perang.

Oleh
KRIS MADA
Β· 1 menit baca
Asap hitam mengepul dari sebuah kawasan pemukiman di Khartoum Ibu Kota Sudan, Minggu (16/4/2023). Sebanyak 97 orang tewas, termasuk 41 orang warga sipil, akibat pertempuran dua kelompok yang berseteru, yaitu Jenderal Abdel Fattah Burhan yang memimpin Angkatan Bersenjata Sudan dengan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, pemimpin kelompok Pasukan Dukungan Cepat (RSF). (AP Photo/Marwan Ali)
AP PHOTO/MARWAN ALI

Asap hitam mengepul dari sebuah kawasan pemukiman di Khartoum Ibu Kota Sudan, Minggu (16/4/2023). Sebanyak 97 orang tewas, termasuk 41 orang warga sipil, akibat pertempuran dua kelompok yang berseteru, yaitu Jenderal Abdel Fattah Burhan yang memimpin Angkatan Bersenjata Sudan dengan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, pemimpin kelompok Pasukan Dukungan Cepat (RSF). (AP Photo/Marwan Ali)

GENEVA, JUMAT - Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa konflik bersenjata di Sudan berisiko makin bereskalasi. Selain pelanggaran gencatan senjata yang terus terjadi dan kekerasan yang terus berlangsung, para tahanan juga melarikan diri dari penjara. Termasuk di antaranya adalah sejumlah tersangka penjahat perang.

”Kami sangat-sangat khawatir dengan insiden pembobolan penjara. Kami amat khawatir adanya risiko kekerasan yang akan makin berlanjut saat situasi menunjukkan bahwa tidak ada orang bersalah (di Sudan) yang bisa dihukum,” kata Juru Bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Ravina Shamdasani kepada wartawan di Geneva, Jumat (28/4/2023).

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan