logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊHadapi China, Australia...
Iklan

Hadapi China, Australia Prioritaskan Belanja Pertahanan

Australia menganggap China sebagai ancaman yang ditanggapi dengan peningkatan belanja persenjataan. Beijing meminta program pertahanan nasionalnya tidak dijadikan dalih untuk perlombaan senjata,

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Β· 1 menit baca
Pertemuan para pemimpin negara aliansi keamanan AUKUS yang terdiri dari (kiri ke kanan): Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Pangkalan ANgkatan Laut AS Point Loma, San Diego, Negara Bagian California pada 13 Maret 2023. AUKUS diresmikan pada 15 September 2021.
AFP/JIM WATSON

Pertemuan para pemimpin negara aliansi keamanan AUKUS yang terdiri dari (kiri ke kanan): Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Pangkalan ANgkatan Laut AS Point Loma, San Diego, Negara Bagian California pada 13 Maret 2023. AUKUS diresmikan pada 15 September 2021.

SYDNEY, SENIN – Australia memutuskan untuk menakar ulang prioritas pertahanan dan keamanan ke arah pembelian persenjataan jarak jauh. Canberra beralasan hal ini sesuai dengan perkembangan keadaan geopolitik yang semakin meruncingkan persaingan, terutama dengan kian meningkatnya kemampuan Tentara Pembebasan Rakyat China atau PLA.

Keputusan itu diambil oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan diumumkan pada Senin (24/4/2023) di Sydney. Albanese memutuskan setelah membaca laporan dari lembaga Kajian Strategis Pertahanan (DSR). Penulis laporan itu antara lain Menteri Pertahanan Australia 2010-2013 Stephen Smith dan Panglima Angkatan Bersenjata Australia 2005-2011 Angus Houston.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan