Iklan
Ironi dan Sejarah Perdamaian
Perdamaian tidak terwujud dengan sendirinya. Manusia harus mengupayakannya dengan menjalin komunikasi dan sikap saling percaya. Seberat apa pun prosesnya, itulah cara bermartabat untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Mengapa manusia tidak memilih saja untuk berdamai? Mengapa βtombolβ perang harus dipicu? Pertanyaan-pertanyaan itu seolah terasa naif, apalagi bila dihadapkan pada peribahasa Latin yang berbunyi, Si vis pacem, para bellum. Artinya lebih kurang, jika mendambakan perdamaian, bersiaplah untuk berperang. Sejarah pun mencatat, untuk memaksa Jepang menyerah dalam Perang Dunia II, Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom, satu di Hiroshima dan satu lagi di Nagasaki.
Baca juga; Manusia Menciptakan Kiamatnya Sendiri