logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊReformasi Hukum Netanyahu...
Iklan

Reformasi Hukum Netanyahu Akibatkan Ketegangan dengan AS

Rencana Pemerintah Israel mengubah sistem hukum dan peradilan telah membuat hubungannya dengan Amerika Serikat renggang. PM Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk kompromi meski pendukungnya tak sejalan.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
Β· 1 menit baca
Aparat keamanan menggunakan meriam air untuk menghentikan demonstrasi yang diikuti ratusan ribu warga Israel di Tel Aviv, Minggu (26/3/2023) malam. Sekitar 200.000 warga Israel turun ke jalan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang menolak reformasi hukum dan mendesaknya untuk dihentikan.
AP PHOTO/OREN ZIV

Aparat keamanan menggunakan meriam air untuk menghentikan demonstrasi yang diikuti ratusan ribu warga Israel di Tel Aviv, Minggu (26/3/2023) malam. Sekitar 200.000 warga Israel turun ke jalan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang menolak reformasi hukum dan mendesaknya untuk dihentikan.

TEL AVIV, KAMIS β€” Reformasi sistem hukum dan peradilan yang didesakkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa politisi sayap kanan di kabinetnya telah menuai protes keras. Protes datang tidak hanya dari warga Israel, tetapi juga dari sekutu utamanya, Amerika Serikat. Reformasi itu telah menimbulkan ketegangan di antara kedua negara.

Saat protes warga merebak dan perpecahan di kalangan militer semakin kentara serta berujung pada pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Presiden AS Joe Biden kembali mengeluarkan pernyataan keras terhadap rencana Netanyahu. ”Israel tidak dapat melanjutkan kebijakan ini,” kata Biden, Selasa (28/3/2023).

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan