logo Kompas.id
InternasionalKetidakpastian Membayangi...
Iklan

Ketidakpastian Membayangi Pengendalian Senjata Nuklir

AS-Rusia sama-sama melanggar pembatasan jumlah bom nuklir siap diluncurkan. Sembilan negara pemilik bom nuklir terus menambah dan memutakhirkan persenjataan strategis mereka.

Oleh
KRIS MADA
· 1 menit baca
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di parlemen Rusia, Selasa (21/2/2023). Dalam pidato itu, ia mengindikasikan Rusia tidak mau terlibat pengendalian senjata nuklir.
AP/KREMLIN POOL PHOTO/MIKHAIL METZEL

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di parlemen Rusia, Selasa (21/2/2023). Dalam pidato itu, ia mengindikasikan Rusia tidak mau terlibat pengendalian senjata nuklir.

Jakarta, Kompas - Pengendalian persenjataan nuklir berpotensi semakin menjadi tidak jelas. Perlombaan senjata nuklir bisa kembali terjadi tanpa terkendali. Sebab, Amerika Serikat dan Rusia sebagai pemilik utama persenjataan itu kini menguatkan penolakan bekerja sama soal pengendalian senjata nuklir.

Pengampanye pelucutan persenjataan nuklir Muhadi Sugiono mengatakan, koordinasi di antara negara utama pemilik senjata nuklir kini penuh ketidakpastian. Padahal, AS-Rusia telah bertahun-tahun menjadikan Traktat Lanjutan Pengurangan Persenjataan Strategis (NEW START) sebagai pembatas penambahan senjata nuklir. “Pertanyannya, apakah (Presiden Rusia Vladimir Putin) Putin serius dengan ancamannya?” ujarnya, Rabu (22/2/2023), di Yogyakarta.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan