logo Kompas.id
InternasionalJangan Terbuai Anggapan Resesi...
Iklan

Jangan Terbuai Anggapan Resesi Tak Akan Terjadi, Inflasi Kali Ini Bandel

“Karena kita berada dalam situasi rawan gejolak, ada banyak ketidakpastian. Kita kini melihat banyak interpretasi atas perkembangan yang sedang terjadi,” kata Gregory Daco, ekonom dari EY Parthenon.

Oleh
SIMON P SARAGIH S
· 1 menit baca
Warga berjalan di 5th Avenue, Manhattan, salah satu ruas jalan tempat pusat belanja di New York City, AS, 15 Januari 2023. Departemen Perdagangan AS, Rabu (15/2/2023), melaporkan bahwa angka penjualan ritel--salah satu barometer ekonomi--naik 3 persen pada Januari 2023 atau melebihi perkiraan Dow Jones 1,9 persen.
AFP/GETTY IMAGES/SPENCER PLATT

Warga berjalan di 5th Avenue, Manhattan, salah satu ruas jalan tempat pusat belanja di New York City, AS, 15 Januari 2023. Departemen Perdagangan AS, Rabu (15/2/2023), melaporkan bahwa angka penjualan ritel--salah satu barometer ekonomi--naik 3 persen pada Januari 2023 atau melebihi perkiraan Dow Jones 1,9 persen.

Skenario non-resesi di AS tidak masuk akal. Inflasi masih tinggi walau sudah ada penurunan. Dengan demikian, kenaikan suku bunga masih akan berlanjut. Hal inilah yang berpotensi menekan perekonomian. Oleh sebab itu, skenario resesi di AS tetap terbuka.

Demikian peringatan sejumlah ekonom dan pejabat Bank Sentral AS (The Fed). Peringatan ini disampaikan sehubungan dengan opini yang menyatakan bahwa resesi tidak akan terjadi. Ada optimisme pasar bahwa skenario resesi tidak terjadi sehubungan dengan rendahnya angka pengangguran.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan