logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊDerita Rakyat Suriah, dari...
Iklan

Derita Rakyat Suriah, dari Perang Saudara dan Sanksi Barat ke Gempa Dahsyat

Belum selesai perang saudara selama lebih dari satu dekade, kini masyarakat Suriah dihadapkan dengan kehancuran akibat gempa bumi pada Senin (6/2/2023). Bantuan kemanusiaan tersumbat perang saudara dan sanksi Barat.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
Β· 1 menit baca
Seorang bayi perempuan menjalami perawatan di inkubator di rumah sakit anak di kota Afrin, Provinsi Aleppo, Suriah, Selasa (7/2/2023). Anak tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dari bawah puing-puing bangunan menyusul gempa bumi yang mengguncang Suriah dan Turki, Senin (6/2/2023). Saat ditemukan, bayi itu masih terikat tali pusar ibunya yang telah meninggal.
AP/GHAITH ALSAYED

Seorang bayi perempuan menjalami perawatan di inkubator di rumah sakit anak di kota Afrin, Provinsi Aleppo, Suriah, Selasa (7/2/2023). Anak tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dari bawah puing-puing bangunan menyusul gempa bumi yang mengguncang Suriah dan Turki, Senin (6/2/2023). Saat ditemukan, bayi itu masih terikat tali pusar ibunya yang telah meninggal.

Tangisan bayi pecah saat regu penyelamat mengangkatnya dari pelukan sang ibu, Selasa (7/2/2023). Bayi perempuan mungil ini baru saja hadir ke dunia. Tali pusarnya bahkan masih melekat dengan tubuh sang ibu. Namun, sang ibu meninggal sehingga tak bisa menemani bayinya tumbuh.

Dia meninggalkan bayi mungil ini sendiri di tengah reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa yang melanda Jinderis, sebuah kota kecil di timur kota Aleppo, Suriah. Bayi itu kini menjadi yatim piatu. Ayah, ibu, bibi, dan empat saudara kandungnya tak ada yang selamat.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan