logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊBerpacu dengan Waktu, Petugas ...
Iklan

Berpacu dengan Waktu, Petugas Selamatkan Bayi yang Lahir Saat Gempa Turki

Dua hari setelah gempa, tim SAR Turki dan Suriah berpacu dengan waktu mencari korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Cuaca dingin dan minimnya bantuan membuat korban yang selamat pun masih menderita.

Oleh
LUKI AULIA
Β· 1 menit baca
Seorang pria membawa jenazah seorang anak yang ditarik keluar dari puing-puing reruntuhan akibat gempa di kota Harim, Provinsi Idlib,  yang dikuasai kelompok oposisi, di Suriah di wilayah perbatasan dengan Turki, Rabu (8/2/2023).
AFP/MOHAMMED AL-RIFAI

Seorang pria membawa jenazah seorang anak yang ditarik keluar dari puing-puing reruntuhan akibat gempa di kota Harim, Provinsi Idlib, yang dikuasai kelompok oposisi, di Suriah di wilayah perbatasan dengan Turki, Rabu (8/2/2023).

Mesut Hancer, warga kota Kahramanmaras, Turki, tak mau melepaskan tangan putrinya, Irmak (15), yang terbaring tak bernyawa di antara lempengan beton dan untaian besi-besi fondasi yang bengkok. Ia duduk terdiam di atas puing-puing bangunan yang ambruk diguncang gempa bumi bermagnitudo 7,8 di Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023).

Hingga Rabu atau dua hari setelah gempa dahsyat itu, lebih dari 9.500 orang tewas. Selama dua hari dua malam, tim pencari dan penyelamat di kedua negara bekerja keras dan berpacu dengan waktu dalam kondisi cuaca sangat dingin untuk mencari korban yang masih terjebak di antara reruntuhan.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan