logo Kompas.id
InternasionalChina ”Menyerah” pada Obat...
Iklan

China ”Menyerah” pada Obat Asing

Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit akhirnya mendapatkan pengobatan dengan obat dari Barat, yakni Paxlovid dari Pfizer. Biasanya, China memilih obat produksi dalam negeri dan obat tradisional China.

Oleh
LUKI AULIA
· 1 menit baca
Obat antivirus Paxlovid ditunjukkan di New York pada 1 Agustus 2022. Otoritas perawatan kesehatan China menolak memasukkan obat perawatan Covid-19 Pfizer dalam daftar penggantian nasional yang memungkinkan pasien mendapatkannya dengan harga lebih murah di seluruh negeri. Alasannya, harag obat terlalu mahal.
AP/STEPHANIE NANO, FILE

Obat antivirus Paxlovid ditunjukkan di New York pada 1 Agustus 2022. Otoritas perawatan kesehatan China menolak memasukkan obat perawatan Covid-19 Pfizer dalam daftar penggantian nasional yang memungkinkan pasien mendapatkannya dengan harga lebih murah di seluruh negeri. Alasannya, harag obat terlalu mahal.

Ketika ayahnya yang berusia 83 tahun dan menderita diabetes mulai sering batuk dan mengeluhkan nyeri di seluruh badan, Li panik dan mencari obat Covid-19 ke mana-mana. Ia khawatir ayahnya tertular Covid-19 meski belum diperiksa secara medis. Li mendengar kabar ada obat antivirus bernama Paxlovid Pfizer yang mujarab. Namun, obat itu hanya diberikan kepada mereka yang dirawat di rumah sakit. Itu pun jika stok obatnya tersedia.

Li pun membawa ayahnya ke rumah sakit untuk melakukan CT-scan. Hasilnya, paru-paru ayahnya sudah terinfeksi. Begitu minta dirawat inap, rumah sakit menolak Li dengan alasan tidak ada dipan yang tersedia. Selama dua hari, Li meminta bantuan keluarga dan teman untuk mencari rumah sakit yang mau merawat ayahnya. Akhirnya ada rumah sakit lain, tetapi pasien harus tes antigen lanjutan dan CT-scan lagi sebelum mendapatkan obat Paxlovid Pfizer. Ayahnya pun langsung dirawat di unit perawatan intensif.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan