logo Kompas.id
InternasionalKonflik Geopolitik Intensifkan...
Iklan

Konflik Geopolitik Intensifkan Integrasi Ekonomi Asia

“Segala hal menjadi semakin lebih strategis akhir-akhir ini. Setiap pengumuman dan tahapan kerja sama ekonomi dan perdagangan lebih terkait geopolitik," kata Jayant Menon dari ISEAS-Yusof Ishak Institute.

Oleh
SIMON P SARAGIH S
· 1 menit baca
Kawasan wisata sejarah The Bund di Shanghai, China, ramai dikunjungi publik yang ingin menikmati pemandangan malam yang cantik dari gedung-gedung pencakar langit di seberang the Bund, Sabtu (6/11/2022).
KOMPAS/LUKI AULIA

Kawasan wisata sejarah The Bund di Shanghai, China, ramai dikunjungi publik yang ingin menikmati pemandangan malam yang cantik dari gedung-gedung pencakar langit di seberang the Bund, Sabtu (6/11/2022).

Secara alamiah integasi ekonomi Asia terus menggelinding tanpa henti. Hanya saja konflik geopolitik antara AS dan China semakin mengintensifkan integrasi. Apapun pendorongnya, integrasi berefek sangat positif pada pertumbuhan di Asia yang masih memiliki banyak penduduk miskin. Integrasi ekonomi juga diyakini menjadi bemper kuat bagi Asia saat menghadapi resesi yang bersumber dari Barat.

Integrasi ekonomi Asia pada dasarnya berlangsung alamiah, menurut Karel Eloot, mitra senior McKinsey dari biro Shanghai yang juga penulis “Future of Asia”, 1 Juli 2019. Pemicu integrasi, kata Eloot, adalah perbedaan karakteristik kemajuan ekonomi di Asia yang justru saling melengkapi. Dorongan kekuatan geopolitik, walau akarnya mungkin ada, tidak terlalu kuat atau tidak kentara.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan