logo Kompas.id
Internasional”Decoupling” Barat terhadap...
Iklan

”Decoupling” Barat terhadap China Mirip Aksi Bunuh Diri Ekonomi

”Jadi, saya kira ’decoupling’ adalah jalan menuju sebuah bencana dan seharusnya tidak diwujudkan,” kata Zepp-LaRouche.

Oleh
SIMON P SARAGIH S
· 1 menit baca
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken (kanan) dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengglar pertemuan bilateral di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (9/7/2022).
AFP/POOL/STEFANI REYNOLDS

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken (kanan) dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengglar pertemuan bilateral di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (9/7/2022).

Ada pemikiran kencang di era mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk melepas relasi ekonomi Barat dengan China, disebut decoupling. Faktor persaingan geopolitik menjadi pendorong ide tersebut. Namun, kekuatan mekanisme pasar tidak mendukung decoupling ekonomi atau deglobalisasi. Barat kini kebingungan tentang pemikiran decoupling sebab kerugiannya lebih besar dari keuntungannya.

Analisis berikut tampaknya juga menjadi masukan sangat bagus bagi siapa pun yang punya ide untuk melakukan decoupling terhadap perekonomian China. Isu decoupling sudah lama muncul. Inti semua ini pada dasarnya adalah karena AS gagal menundukkan China seperti Jepang yang pernah berhasil ditundukkan secara ekonomi. Tujuan aslinya bukan memutus mata rantai ekonomi.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan