logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊMasa Depan Relasi Timur...
Iklan

Masa Depan Relasi Timur Tengah-AS

Setelah mampu menjadi pengekspor bersih ("net exporter") energi, AS akan mengurangi perhatiannya dalam memastikan aliran minyak dan gas dari Timur Tengah.

Oleh
A Tomy Trinugroho
Β· 1 menit baca
Kapal tanker pengangkut minyak membuang jangkar di Laut Hitam, dekat Selat Bosphorus, di Istanbul, Turki, Kamis (15/12/2022).
AP PHOTO/EMRAH GUREL

Kapal tanker pengangkut minyak membuang jangkar di Laut Hitam, dekat Selat Bosphorus, di Istanbul, Turki, Kamis (15/12/2022).

Pada 1973, perang Arab-Israel yang diikuti dengan embargo minyak oleh negara Arab mengingatkan orang betapa penting posisi Timur Tengah dalam jaringan suplai minyak dunia. Maka, setelah perang tersebut, Amerika Serikat berupaya memastikan Timur Tengah di bawah pengaruhnya. Dengan demikian, industri dan kehidupan rakyat AS tetap berjalan lancar berkat pasokan minyak yang tak terganggu.

Namun, dalam satu dekade terakhir, AS mengalami peningkatan produksi minyak sangat besar. Teknologi baru eksplorasi minyak (fracking) menjadi faktor penyebabnya.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan