logo Kompas.id
InternasionalDiaspora Korsel Tuntut...
Iklan

Diaspora Korsel Tuntut Investigasi ”Ekspor” Anak 1980-an

Sekitar 200.000 anak Korsel, sebagian besar perempuan, diadopsi oleh keluarga di luar negeri selama enam dekade terakhir. Keluarga yang mengadopsi sebagian besar adalah warga kulit putih di AS dan Eropa.

Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
· 1 menit baca
Peter Moller (tengah), pengacara dan pendiri Danish Korean Rights Group, menghadiri konferensi pers bersama sekelompok anak angkat asal Korea Selatan di depan kantor Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Seoul, Korea Selatan, 15 November 2022.
AY

Peter Moller (tengah), pengacara dan pendiri Danish Korean Rights Group, menghadiri konferensi pers bersama sekelompok anak angkat asal Korea Selatan di depan kantor Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Seoul, Korea Selatan, 15 November 2022.

SEOUL, JUMAT — Sekitar 400 warga diaspora Korea Selatan yang dulu diadopsi oleh keluarga di negara Barat meminta Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Korea Selatan menggelar investigasi proses adopsi yang berlangsung pada 1980-an. Saat itu, terjadi ”ekspor” anak dari Korea Selatan di tengah rezim diktator.

Mereka mendaftarkan tuntutannya pada Jumat (9/12/2022). Ribuan anak diekspor dari Korea Selatan (Korsel) pada 1980-an. Mereka diadopsi oleh keluarga-keluarga di sejumlah negara Barat. Persoalan yang belakangan ini diangkat menjadi tekanan bagi Pemerintah Korsel.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan