logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPutus Rantai Krisis, Dunia...
Iklan

Putus Rantai Krisis, Dunia Perlu Aksi Bersama

Ada kecenderungan perpanjangan konflik dan di saat yang sama, konflik baru bermunculan. Dunia perlu bermitra untuk mencegah penderitaan dan kehancuran serta mempromosikan dan menghormati hukum humaniter internasional.

Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Β· 1 menit baca
Relawan Bulan Sabit Merah Yaman membawa jenazah korban serangan udara pada gedung tahanan di Dhamar, Yaman, 1 September 2019. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyebutkan, gedung tahanan itu menampung sekitar 170 tahanan. Sebanyak 40 orang luka-luka akibat serangan itu, sisanya diperkirakan tewas meski jumlah korban belum bisa dikonfirmasi.
DOKUMENTASI INTERNATIONAL COMMITTEE OF THE RED CROSS

Relawan Bulan Sabit Merah Yaman membawa jenazah korban serangan udara pada gedung tahanan di Dhamar, Yaman, 1 September 2019. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyebutkan, gedung tahanan itu menampung sekitar 170 tahanan. Sebanyak 40 orang luka-luka akibat serangan itu, sisanya diperkirakan tewas meski jumlah korban belum bisa dikonfirmasi.

Dunia rumah manusia, belum lepas dari prahara. Meski pandemi Covid-19 berangsur mereda, umat manusia kini berhadapan dengan konflik bersenjata.

”Itu sangat mengkhawatirkan, apalagi kita masih melihat banyak konflik yang telah berlangsung lama dan masih menyertai kita. Selain itu, masih ada banyak konflik lain yang belum kita selesaikan,” kata Wakil Presiden Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross/ICRC), Gilles Carbonnier, kepada Kompas dalam wawancara khusus, Senin (21/11/2022).

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan