logo Kompas.id
InternasionalPerseteruan AS-Saudi Memanas, ...
Iklan

Perseteruan AS-Saudi Memanas, dari Buka Kartu hingga Saling Menelanjangi

Selama puluhan tahun, hubungan Arab Saudi-AS lebih dilandasi kebutuhan transaksional melalui formula ”minyak untuk keamanan”. Pangeran Mohammed bin Salman berupaya merevisinya dan tak mau tunduk pada tekanan AS.

Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
· 1 menit baca
Gabungan foto yang dibuat pada 11 Oktober 2022 ini memperlihatkan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dalam foto di Riyadh, 30 Desember 2021, dan foto Presiden AS Joe Biden di Washington DC, AS, 4 Oktober 2022.
AFP/SPA/SAUL LOEB

Gabungan foto yang dibuat pada 11 Oktober 2022 ini memperlihatkan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dalam foto di Riyadh, 30 Desember 2021, dan foto Presiden AS Joe Biden di Washington DC, AS, 4 Oktober 2022.

RIYADH, JUMAT — Perseteruan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat terkait keputusan pemangkasan produksi minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) memasuki ranah baru. Perseteruannya kini berlangsung semakin terbuka, blak-blakan, dan bahkan cenderung saling ”menelanjangi” posisi masing-masing. Sejak kemitraan dua negara itu terjalin setelah Perang Dunia II, jarang terjadi perselisihan mereka sebanal ini.

Pada Kamis (13/10/2022) WIB atau Rabu di Washington, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi merilis pernyataan pada laman kedutaan besarnya untuk AS. Pernyataan itu cukup panjang, berisi respons atas tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepada Riyadh.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan