Perseteruan AS-Saudi Memanas, dari Buka Kartu hingga Saling Menelanjangi
Selama puluhan tahun, hubungan Arab Saudi-AS lebih dilandasi kebutuhan transaksional melalui formula ”minyak untuk keamanan”. Pangeran Mohammed bin Salman berupaya merevisinya dan tak mau tunduk pada tekanan AS.
RIYADH, JUMAT — Perseteruan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat terkait keputusan pemangkasan produksi minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) memasuki ranah baru. Perseteruannya kini berlangsung semakin terbuka, blak-blakan, dan bahkan cenderung saling ”menelanjangi” posisi masing-masing. Sejak kemitraan dua negara itu terjalin setelah Perang Dunia II, jarang terjadi perselisihan mereka sebanal ini.
Pada Kamis (13/10/2022) WIB atau Rabu di Washington, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi merilis pernyataan pada laman kedutaan besarnya untuk AS. Pernyataan itu cukup panjang, berisi respons atas tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepada Riyadh.