logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊInflasi Spiral Melanda Turki...
Iklan

Inflasi Spiral Melanda Turki dan Inggris

Di tengah inflasi tinggi dan merupakan pajak tak langsung terhadap rakyat, Perdana Menteri Boris Johnson yang segera berakhir masa jabatannya malah sedang berlibur di Yunani.

Oleh
SIMON P SARAGIH S
Β· 1 menit baca
Apel dan buah pir tampak dijajakan di pasar Borough di London, Inggris pada Rabu (17/8/2022). Inflasi di Inggris terus melonjak memicu naiknnya harga makanan. Kondisi itu berujung pada meningkatnya biaya hidup di negara yang kini juga tengah didera resesi itu.
AFP/CARLOS JASSO

Apel dan buah pir tampak dijajakan di pasar Borough di London, Inggris pada Rabu (17/8/2022). Inflasi di Inggris terus melonjak memicu naiknnya harga makanan. Kondisi itu berujung pada meningkatnya biaya hidup di negara yang kini juga tengah didera resesi itu.

Inflasi yang sangat tinggi sedang melanda Inggris dan Turki. Inggris mencatatkan inflasi 10,1 persen pada Juli 2022. Tingkat inflasi melebihi 10 persen itu sangat jarang terjadi dalam 70 tahun terakhir di Inggris. Inflasi tersebut juga sudah jauh melebihi 2 persen target inflasi yang dicanangkan Bank Sentral Inggris. Turki menghadapi inflasi super spiral dengan inflasi sebesar 79,6 persen pada Juli 2022.

Inflasi yang sebenarnya di Turki diyakini berada di atas 176,04 persen. Warga Turki dan pengamat tidak mempercayai angka inflasi resmi pemerintah. ENAG, lembaga independen di Turki yang menganalisa inflasi, selalu membantah data resmi TUIK (biro statistik Turki) seperti diberitakan Reuters, 3 Agustus 2022.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan