logo Kompas.id
›
Internasional›Diplomasi Indonesia di PBB dan...
Iklan

Diplomasi Indonesia di PBB dan Upaya Menutup Celah Pengalihan Senjata Nuklir

Indonesia dan sejumlah negara tengah mendorong pengaturan agar kapal selam nuklir masuk dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir dalam konferensi di PBB. Tujuannya untuk mencegah penyebaran bahan baku senjata nuklir.

Oleh
KRIS MADA
· 1 menit baca
Dalam foto pada Agustus 2021 ini terlihat kapal selam nuklir Amerika Serikat, USS Oklahoma City (SSN 723), kembali ke Pangkalan Angkatan Laut di Guam. Bersama Inggris, AS akan membantu Australia memiliki kapal selam bertenaga nuklir.
MASS COMMUNICATION SPECIALIST 3RD CLASS NAOMI JOHNSON/U.S. NAVY VIA AP

Dalam foto pada Agustus 2021 ini terlihat kapal selam nuklir Amerika Serikat, USS Oklahoma City (SSN 723), kembali ke Pangkalan Angkatan Laut di Guam. Bersama Inggris, AS akan membantu Australia memiliki kapal selam bertenaga nuklir.

Setelah 52 tahun berlaku, Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir masih menyisakan celah. Koalisi Amerika Serikat, Inggris, dan Australia mengingatkan lagi keberadaan celah itu. Indonesia bersama sejumlah negara berusaha menutup celah tersebut.

Dalam pengumuman pada September 2021, Canberra-London-Washington mengungkap rencana penyediaan kapal selam bertenaga nuklir (SSNs) untuk Australia ketika mengumumkan aliansi mereka, AUKUS. Indonesia bereaksi keras selepas pengumuman AUKUS. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebut kesepakatan itu jelas tidak menguntungkan siapa pun.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan