logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€Ί10 Bulan Buntu Menetapkan PM...
Iklan

10 Bulan Buntu Menetapkan PM dan Presiden, Irak Masuki Tahap Berbahaya

Sudah 10 bulan pascapemilu, elite politik di Irak gagal menetapkan presiden dan perdana menteri. Mereka mulai melancarkan pengerahan massa guna mencapai tujuan politik. Krisis politik Irak terbesar dalam beberapa tahun.

Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Β· 1 menit baca
Seorang pria berdiri di atas meja di dalam gedung parlemen Irak, sambil membentangkan bendera Irak, di tengah aksi pendudukan gedung parlemen oleh para pendukung ulama Irak, Moqtada al-Sadr, di area Zona Hijau, Baghdad, Irak, Sabtu (30/7/2022).
AFP/AHMAD AL-RUBAYE

Seorang pria berdiri di atas meja di dalam gedung parlemen Irak, sambil membentangkan bendera Irak, di tengah aksi pendudukan gedung parlemen oleh para pendukung ulama Irak, Moqtada al-Sadr, di area Zona Hijau, Baghdad, Irak, Sabtu (30/7/2022).

BAGHDAD, MINGGU β€” Sudah dua hari ini, Minggu (31/7/2022), massa pendukung ulama Syiah Irak, Moqtada al-Sadr, menduduki gedung parlemen Irak. Dalam pernyataan singkat yang dilansir kantor berita Irak, INA, gerakan Sadr menegaskan tidak akan meninggalkan parlemen. Ini untuk kedua kalinya dalam sepekan mereka menguasai gedung parlemen.

”Para pengunjuk rasa mengumumkan akan terus melakukan aksi duduk hingga ada pemberitahuan lebih lanjut,” demikian pernyataan gerakan Sadr.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan