Sri Lanka Menanti Presiden Baru untuk Atasi Krisis Multidimensi
Rakyat berharap presiden terpilih bukan kepanjangan tangan Presiden Gotabaya Rajapaksa. Namun, kandidat utama yang diunggulkan adalah sekutu dekat Rajapaksa.
COLOMBO, RABU β Rakyat Sri Lanka mengharapkan presiden baru yang dapat membawa negara itu keluar dari krisis multidimensi terburuk sejak kemerdekaan pada 1948. Presiden yang dipilih parlemen pada Rabu (20/7/2022) diharapkan bukan perpanjangan tangan Gotabaya Rajapaksa, yang mengundurkan diri dalam pelariannya di Singapura.
Sri Lanka saat ini tak berdaya akibat krisis ekonomi, keuangan, dan polarisasi sosial politik yang buruk dalam hampir 75 tahun terakhir. Krisis ditinggal pergi oleh Rajapaksa yang melarikan diri pada Rabu (14/7) menuju Maladewa dan kini di Singapura akibat desakan massa demonstran, sebagai puncak unjuk rasa selama 3 bulan.