logo Kompas.id
InternasionalDarurat Nasional Jelang...
Iklan

Darurat Nasional Jelang Pilpres di Parlemen Sri Lanka

Hancurnya ekonomi dan keuangan Sri Lanka menjadi tantangan berat bagi pemimpin baru negara itu. Jika salah urus, negara itu bisa terdorong lebih ke dalam kehancuran.

Oleh
PASCAL S BIN SAJU
· 1 menit baca
Anggota Satuan Tugas Khusus (<i>Special Task Force</i>/STF) militer Sri Lanka turut disiagakan saat unjuk rasa mahasiswa menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, Kamis (19/5/2022).
AFP/ISHARA S KODIKARA

Anggota Satuan Tugas Khusus (Special Task Force/STF) militer Sri Lanka turut disiagakan saat unjuk rasa mahasiswa menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, Kamis (19/5/2022).

COLOMBO, SENIN — Penjabat Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe kembali memberlakukan keadaan darurat nasional sejak Minggu (17/7/2022) malam. Hal itu dilakukannya demi ”kepentingan keamanan publik” menjelang pemilihan presiden baru oleh parlemen guna menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang mengundurkan diri dalam pelarian di Singapura.

Wickremesinghe yang merupakan perdana menteri itu telah mengumumkan keadaan darurat pekan lalu setelah Rajapaksa melarikan diri dari Sri Lanka ke Maladewa dan berlanjut ke Singapura. Langkah itu untuk menghindari kerusuhan rakyat melawan pemerintah Wickremesinghe, tetapi belum diberitahukan ataupun diumumkan resmi.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan