logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊMantan PM Hatoyama: Jepang...
Iklan

Mantan PM Hatoyama: Jepang Terlalu Ikuti AS, Mestinya Banyak Dialog dengan China

Hubungan China dengan Jepang selalu rumit. Namun, bukan berarti Jepang harus bersikap antagonis.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Β· 1 menit baca
Mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden Mongolia Orchirbat Punsalmaagiin, Chair of the Executive Committee for DMZ International Forum on the Peace Economy Seong Kyoung Ryung, dan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder (dari kiri ke kanan).
KOMPAS/ANRTONY LEE

Mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden Mongolia Orchirbat Punsalmaagiin, Chair of the Executive Committee for DMZ International Forum on the Peace Economy Seong Kyoung Ryung, dan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder (dari kiri ke kanan).

BEIJING, SELASA β€” Mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama mengkritisi kebijakan Pemerintah Jepang saat ini yang cenderung memusuhi China. Semestinya, sebagai tetangga sekaligus kekuatan ekonomi besar di Asia, Jepang dan China bisa duduk bersama untuk membicarakan berbagai permasalahan yang mereka hadapi serta mencari jalan keluar yang diplomatis.

Hal tersebut diutarakan Hatoyama ketika berpidato di Forum Perdamaian Global di Universitas Tsinghua, Beijing, China, Senin (4/7/2022). Hatoyama menjabat sebagai PM Jepang pada 2009-2010. Dia merupakan politikus dari Partai Demokratik Liberal, sama dengan perdana menteri saat ini, Fumio Kishida.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan