Iklan
Ressa dan Rappler Terus Jadi Sasaran Pembungkaman
Keputusan SEC Filipina untuk menutup Rappler, media yang salah satunya didirikan oleh peraih Nobel Perdamaian Maria Ressa, mendapat kritikan banyak pihak. Kebebasan pers di FIlipina semakin terancam.
MANILA, RABU β Harapan untuk adanya perubahan dalam kebijakan pemerintah terhadap media di Filipina, masih sangat suram. Komite Sekuritas dan Bursa Filipina, Selasa (28/6/2022), menegaskan pencabutan lisensi Rappler, media yang didirikan dan dikelola oleh pemenang Nobel Perdamaian Maria Ressa, karena melanggar larangan kepemilikan asing.
Manajemen Rappler menolak keputusan itu dan akan mencoba melakukan upaya hukum melawan penutupan, yang dilakukan sehari sebelum Presiden Rodrigo Duterte lengser dari kursi kekuasaannya.