logo Kompas.id
InternasionalDi Tengah Perang di Ukraina,...
Iklan

Di Tengah Perang di Ukraina, China-Rusia Perkokoh Pengaruh di Afrika

Saat perhatian dunia tersedot pada perang di Ukraina dan di tengah hiruk pikuk Barat membantu Ukraina, China-Rusia terus memperkokoh pengaruh mereka di Afrika. Ini untuk menghadang hegemoni AS dan sekutunya di benua itu.

Oleh
PASCAL S BIN SAJU
· 1 menit baca
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan menjelang pertemuan keduanya di sela-sela KTT ke-11 BRICS di Brasilia, Brasil, 12 November 2019.
AP/KREMLIN POOL/SPUTNIK/RAMIL SITDIKOV

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan menjelang pertemuan keduanya di sela-sela KTT ke-11 BRICS di Brasilia, Brasil, 12 November 2019.

Di tengah perang yang berkecamuk di Ukraina dengan dampak global yang luas, Rusia dan China terus memperkokoh kemitraan, dari Eropa hingga Afrika. Babak baru hubungan keduanya dimulai pada 4 Februari 2022, tiga pekan sebelum Rusia menginvasi Ukraina. Saat itu, di sela-sela upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing, pemimpin dua negara itu mengikat kemitraannya.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, seusai menggelar pertemuan bilateral pada hari pertama Olimpade itu, mengeluarkan pernyataan pers bersama. Mereka mengecam ekspansi aliansi militer Barat, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), ke Eropa timur dan hegemoni Amerika Serikat. Xi-Putin memproklamasikan ”dimulainya era baru” dan ”kemitraan tanpa batas”.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan