logo Kompas.id
InternasionalStrategi ”Tembok Besar” China ...
Iklan

Strategi ”Tembok Besar” China untuk Hadapi Pandemi Covid-19

Upaya China menangkis Covid-19 dari luar ini terdengar ekstrem, terutama bagi negara-negara lain yang mencoba hidup berdampingan dengan Covid-19. Proses penyaringan berlapis itu melelahkan dan memakan banyak biaya.

Oleh
LUKI AULIA, DARI FUZHOU, CHINA
· 1 menit baca
Para pekerja dan sukarelawan menjalani tes Covid-19 sebelum mereka menjalankan tugasnya di kompleks tempat warga mengikuti tes massal Covid-19 selama tahap kedua penguncian wilayah di Distrik Jingan, Shanghai, China, Jumat (1/4/2022).
AFP/HECTOR RETAMAL

Para pekerja dan sukarelawan menjalani tes Covid-19 sebelum mereka menjalankan tugasnya di kompleks tempat warga mengikuti tes massal Covid-19 selama tahap kedua penguncian wilayah di Distrik Jingan, Shanghai, China, Jumat (1/4/2022).

Tes usap PCR, karantina, dan pelacakan kontak. China masih berpegangan pada tiga ”senjata” itu untuk melawan pandemi Covid-19. Strategi itu berlaku baik untuk warga China di dalam negeri, warga China yang baru pulang dari luar negeri, maupun warga asing.

Protokol kesehatannya sama-sama ketat karena China tak mau lagi kecolongan, apalagi penularan Covid-19 dari luar China. Bagi negara berpenduduk sekitar 1,4 miliar jiwa itu, risikonya terlalu besar jika pandemi Covid-19 sampai tak terkendali. Apalagi masih banyak warga usia lanjut yang belum divaksin, sekitar seperlima dari populasi berusia 60 tahun ke atas.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan