logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊAS dan Sekutunya Desak Dewan...
Iklan

AS dan Sekutunya Desak Dewan Gubernur IAEA Bersikap Soal Nuklir Iran

Amerika Serikat dan sejumlah negara barat mendesak Dewan Gubernur IAEA bersikap soal temuan partikel uranium di lokasi pengayaan nuklir Iran yang tidak diumumkan. Hal itu membuat Iran gerah.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
Β· 1 menit baca
Presiden Iran Hassan Rouhani (tengah) mendengarkan penjelasan tentang pencapaian baru negaranya di bidang nuklir pada upacara peringatan Hari Nuklir Nasional di Teheran, Iran, dalam foto bertanggal 9 April 2018 yang dirilis kantor Kepresidenan Iran. Menlu Iran Mohammad Javad Zarif, Senin (1/7/2019), mengakui bahwa Iran telah melampaui batas pengayaan uranium rendah yang ditetapkan dalam Kesepakatan Nuklir 2015.
AP PHOTO/IRANIAN PRESIDENCY OFFICE

Presiden Iran Hassan Rouhani (tengah) mendengarkan penjelasan tentang pencapaian baru negaranya di bidang nuklir pada upacara peringatan Hari Nuklir Nasional di Teheran, Iran, dalam foto bertanggal 9 April 2018 yang dirilis kantor Kepresidenan Iran. Menlu Iran Mohammad Javad Zarif, Senin (1/7/2019), mengakui bahwa Iran telah melampaui batas pengayaan uranium rendah yang ditetapkan dalam Kesepakatan Nuklir 2015.

NEW YORK, KAMIS – Amerika Serikat, Perancis, Inggris dan Jerman diketahui tengah berupaya mendorong Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk menegur Iran karena gagal menjawab pertanyaan lama tentang jejak uranium di lokasi pengayaan rahasia. Hal ini akan menjadi hambatan tambahan bagi upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang terhenti sampai sekarang.

Sebuah draft rancangan resolusi yang dilihat kantor berita Reuters, Rabu (1/6/2022), tertulis bahwa Dewan Gubernur IAEA menyerukan agar Iran memenuhi kewajiban hukumnya mengklarifikasi dan menyelesaikan semua masalah perlindungan. Dalam draft tersebut tidak dituliskan negara mana yang menyusunnya, akan tetapi dua diplomat menyebut bahwa AS dan tiga negara E3, yakni Jerman, Inggris dan Perancis, menjadi bagian di dalamnya.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan