logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊEksperimen AS dengan Aturan...
Iklan

Eksperimen AS dengan Aturan Baru Ekonomi dan Ambisinya di Asia Pasifik

IPEF adalah cara AS meletakkan komitmennya untuk tetap jadi kekuatan utama di Asia-Pasifik dan cara Washington menulis aturan baru ekonomi abad ke-21. Namun, banyak tanda tanya dan kegelisahan.

Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
Β· 1 menit baca
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN tiba untuk menjalani sesi foto bersama di  Gedung Putih, Washington DC, AS, 12 Mei 2022 Tujuh dari 10 negara ASEAN bergabung dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF).
AP/SUSAN WALSH

Presiden AS Joe Biden (kiri) dan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN tiba untuk menjalani sesi foto bersama di Gedung Putih, Washington DC, AS, 12 Mei 2022 Tujuh dari 10 negara ASEAN bergabung dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF).

Presiden Amerika Serikat Joe Biden sejatinya tengah menghadapi dilema terkait perdagangan di Asia. Dia tidak bisa begitu saja bergabung kembali dengan Kemitraan Trans-Pasifik di mana AS sudah menarik diri lewat keputusan pendahulunya, Donald Trump, pada tahun 2017. Banyak kesepakatan perdagangan juga dirasa telah menjadi racun politik bagi warga AS. Kebanyakan mereka menghubungkan kesepakatan-kesepakatan itu dengan risiko kehilangan pekerjaan. Di saat yang sama, AS khawatir pengaruh China makin besar di Asia Pasifik.

Dalam dinamika seperti itu, Biden meluncurkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF). Terdapat 12 negara lain yang bergabung dengan inisiatif AS itu, yakni Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan