ASEAN Tetap Menunggu, meski Telah Bertemu AS
Dengan gabungan PDB 3 triliun dollar AS dan dihuni 661 juta jiwa, Asia Tenggara jelas bukan kawasan yang bisa diabaikan. Tanpa merangkul Indonesia dan Asia Tenggara, siapa pun akan kesulitan berperan di Indo-Pasifik.
![Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan pendiri SpaceX, Elon Musk, di Gedung Stargate SpaceX, Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022) waktu setempat. Presiden bertemu Elon Musk seiring kunjungan kerjanya di AS.](https://cdn-assetd.kompas.id/JiEc0smteD8ZJGJNlJLHqqOZZNY=/1024x682/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F15%2Fded2247f-cd57-4ce2-af44-986f814bb224_jpeg.jpg)
Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan pendiri SpaceX, Elon Musk, di Gedung Stargate SpaceX, Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022) waktu setempat. Presiden bertemu Elon Musk seiring kunjungan kerjanya di AS.
Seperti diduga banyak pihak, pertemuan khusus ASEAN-Amerika Serikat menghasilkan hal di bawah harapan ASEAN. Sebaliknya, AS mendapat lebih banyak manfaat dari hasil pertemuan yang berlangsung di Washington DC, 12-13 Mei 2022, itu.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid menyebutkan, ASEAN sangat menginginkan perdagangan bebas dan investasi dengan AS. Sejauh ini, kerangka kerja perdagangan dan investasi ASEAN-AS belum sepenuhnya terwujud. ASEAN, juga bangsa-bangsa lain di kawasan, masih menanti kejelasan Kerangka Kerja Sama Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang sedang disusun AS.