logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บSejarah Kelam Filipina yang...
Iklan

Sejarah Kelam Filipina yang Terhapus dari Ingatan

Setelah "habis" pada people power 1986, layaknya mitologi burung foniks, dinasti Marcos bangkit kembali. Marcos Jr yang baru saja memenangi pilpres akan memimpin Filipina.

Oleh
LUKI AULIA
ยท 1 menit baca
Kandidat presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. merayakan kemenangannya saat ia disambut para pendukungnya di luar markas besarnya di Mandaluyong, Filipina, Rabu (11/5/2022). Kemenangan telak Marcos dalam pemilihan presiden Filipina meningkatkan kekhawatiran tentang erosi lebih lanjut dari demokrasi di Asia dan dapat memperumit upaya Amerika untuk menumpulkan pengaruh dan kekuatan China yang berkembang di Pasifik.  (AP Photo/Aaron Favila)
AP PHOTO/AARON FAVILA

Kandidat presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. merayakan kemenangannya saat ia disambut para pendukungnya di luar markas besarnya di Mandaluyong, Filipina, Rabu (11/5/2022). Kemenangan telak Marcos dalam pemilihan presiden Filipina meningkatkan kekhawatiran tentang erosi lebih lanjut dari demokrasi di Asia dan dapat memperumit upaya Amerika untuk menumpulkan pengaruh dan kekuatan China yang berkembang di Pasifik. (AP Photo/Aaron Favila)

Ferdinand โ€Bongbongโ€ Marcos Jr berusia 28 tahun ketika keluarganya diusir dari Istana Kepresidenan Filipina. Ayahnya, Presiden Filipina Ferdinand Marcos, yang dikenal bertangan besi dan korup, digulingkan oleh jutaan pengunjuk rasa dalam revolusi people power pada 1986.

Lebih dari 36 tahun kemudian, Bongbong (64) menang telak dalam pemilihan umum presiden Filipina, Senin (9/5/2022). Tak lama lagi, keluarga Marcos akan kembali ke Istana Kepresidenan yang dulu ditinggalkannya.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan