logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPerempuan Tanpa...
Iklan

Perempuan Tanpa Kewarganegaraan di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina membawa derita bagi warga sipil di Ukraina. Namun, ribuan orang tanpa kewarganegaraan yang selama ini hidup dalam diskriminasi di negara itu menjadi kian menderita dan tak punya jalan keluar.

Oleh
LUKI AULIA
Β· 1 menit baca
Warga Ukraina yang meninggalkan negaranya karena perang berada di dalam salah satu ruangan di stadion olahraga sebagai pusat pengungsi Medyka, perbatasan antara Polandia dan Ukraina, Selasa (15/3/2022). Jumlah orang yang mengungsi dari Ukraina di tengah pertempuran besar di Eropa setelah Perang Dunia II telah melampaui 3 juta orang.
AP PHOTO/PETROS GIANNAKOURIS

Warga Ukraina yang meninggalkan negaranya karena perang berada di dalam salah satu ruangan di stadion olahraga sebagai pusat pengungsi Medyka, perbatasan antara Polandia dan Ukraina, Selasa (15/3/2022). Jumlah orang yang mengungsi dari Ukraina di tengah pertempuran besar di Eropa setelah Perang Dunia II telah melampaui 3 juta orang.

Ketika sirene tanda serangan udara meraung-raung di malam hari, Svitlana Honcharova (31) segera membawa kedua anaknya yang masih kecil berlindung di ruang bawah tanah apartemen mereka di kota Sumy, Ukraina. Dalam ketakutan, doa terucap agar hidup selamat.

Sedikitnya 4,2 juta warga Ukraina mengungsi ke luar negeri sejak Rusia menyerang negera itu per 24 Februari 2022. Mereka semua mencari selamat. Namun, Honcharova tidak berani mengikuti jejak yang sama. Ia tidak berani meninggalkan Ukraina karena tidak memiliki status kewarganegaraan. Artinya, ia tidak diakui sebagai warga negara oleh negara mana pun di dunia ini.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan