Sri Lanka: Politik Dinasti, Utang, dan Krisis Ekonomi
Sri Lanka semakin masuk ke dalam krisis ekonomi. Belakangan, krisis memicu gejolak sosial dan krisis politik. Persoalan utang luar negeri yang melilit dan politik dinasti di pemerintahan jadi latarnya.
Krisis ekonomi yang memburuk di Sri Lanka, diduga akibat salah kelola oleh rezim klan Rajapaksa, telah memicu gejolak sosial dan politik yang hebat. Kekurangan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan yang berlangsung sejak lama telah memicu demonstrasi dan desakan agar klan Rajapaksa dan kroninya yang menguasai pemerintahan segera lengser.
Tindakan represif aparat terhadap aksi protes dari anggota parlemen oposisi dan massa membuat situasi semakin panas. Situasi ini berakumulasi menjadi krisis terburuk Sri Lanka sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1948. Krisis makin dalam setelah jajaran menteri kabinet mengundurkan diri hingga tinggal menyisakan presiden dan perdana menteri.