logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊEropa Terbelah Tanggapi...
Iklan

Eropa Terbelah Tanggapi Ultimatum Energi Rusia

Sejumah negara Eropa berkeinginan tetap melanjutkan kontrak pembelian gas dari Rusia. Namun, beberapa negara juga bersikukuh tetap membayar dengan mata uang selain rubel, terutama euro dan dollar AS.

Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
Β· 1 menit baca
Foto yang diambil per 17 Maret 2022 ini menunjukkan tangki penyimpanan minyak Lukoil di terminal Pelabuhan Rosenets dekat kota Burgas, Bulgaria. Bulgaria tidak dapat mendukung larangan impor minyak dan gas Rusia sebagai bagian dari sanksi negara-negara Barat terhadap Moskwa atas invasi ke Ukraina.
AFP/NIKOLAY DOYCHINOV

Foto yang diambil per 17 Maret 2022 ini menunjukkan tangki penyimpanan minyak Lukoil di terminal Pelabuhan Rosenets dekat kota Burgas, Bulgaria. Bulgaria tidak dapat mendukung larangan impor minyak dan gas Rusia sebagai bagian dari sanksi negara-negara Barat terhadap Moskwa atas invasi ke Ukraina.

BERLIN, JUMAT β€” Negara-negara Eropa menanggapi secara beragam atas ultimatum Rusia yang mewajibkan pembayaran impor gas dengan mata uang rubel mulai Jumat (1/4/2022). Jika tidak, Moskwa akan menghentikan pengiriman gas. Sejumah negara berkeinginan tetap melanjutkan kontrak pembelian gas dari Rusia. Namun, beberapa negara bersikukuh membayar dengan mata uang selain rubel, terutama euro dan dollar AS.

Ultimatum Rusia disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (31/3/2022). Dalam pernyataan yang disiarkan televisi Rusia, Putin mengatakan, pembeli gas Rusia harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai 1 April.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan