Dihantam Krisis Ekonomi Terburuk, Sri Lanka Kian Bergantung pada Bantuan Asing
Sri Lanka tengah dilanda krisis uang tunai, cadangan devisa sekarat, utang menggunung, dan keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Negara itu kini terancam gagal bayar.
Sri Lanka, negara kepulauan di Samudra Hindia yang pernah berambisi menjadi Singapura kedua itu, kini didera krisis ekonomi terburuk dalam 70 tahun terakhir. Selama berbulan-bulan negara berpenduduk 22 juta jiwa itu mengalami pemadaman listrik bergilir di seluruh negeri, termasuk di ibu kota Kolombo.
Di samping itu, lonjakan harga dan kelangkaan bahan bakar minyak, gas, dan sembako mengimpit sebagian besar warga Sri Lanka. Proyek infrastruktur pemerintah dan konstruksi rumah warga di berbagai pelosok kampung terhenti karena ketiadaan dana. Harga bahan bangunan yang meroket telah menyulitkan semua. Obat-obatan yang umumnya diimpor semakin langka.