logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊChina Yakin Kebijakan "Nihil...
Iklan

China Yakin Kebijakan "Nihil Covid-19" Atasi Lonjakan Kasus

China mempercayai sistem nihil Covid-19 akan berhasil membawa mereka melewati lonjakan kasus positif tertinggi sepanjang pandemi ini. Untuk negara sebesar China, kebijakan nihil Covid-19 dinilai langkah terbaik.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Β· 1 menit baca
Warga antre untuk menjalani tes Covid-19 saat hujan salju ringan di Anyang, Provinsi Henan, China, Jumat (21/1/2022). Beijing melaporkan kasus galur Omicron transmisi lokal pertamanya pada 15 Januari 2022. Hingga Kamis (20/1), sebanyak 11 kasus galur Omicron telah dikonfirmasi di ibu kota Beijing.
AFP/STR

Warga antre untuk menjalani tes Covid-19 saat hujan salju ringan di Anyang, Provinsi Henan, China, Jumat (21/1/2022). Beijing melaporkan kasus galur Omicron transmisi lokal pertamanya pada 15 Januari 2022. Hingga Kamis (20/1), sebanyak 11 kasus galur Omicron telah dikonfirmasi di ibu kota Beijing.

BEIJING, SELASA β€” China mengalami kenaikan kasus positif Covid-19 tertinggi sejak pandemi bermula tahun 2020. Total ada 30 juta penduduk yang tengah berada di dalam karantina wilayah. Pemerintah China tetap mengedepankan kebijakan nihil Covid-19 yang berarti tidak akan melakukan pelonggaran sampai di satu wilayah benar-benar tidak ada kasus positif.

Pada Selasa (15/3/2022), Kementerian Kesehatan China mencatat ada 5.280 kasus baru. Jumlah ini tertinggi sejak pandemi terjadi. Dalam satu pekan belakangan ini, rata-rata kasus positif di China mencapai 1.000 kasus per hari. Penyebabnya galur Omicron yang menyebar sangat cepat.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan