logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊMenyikapi Ketidakpastian Ujung...
Iklan

Menyikapi Ketidakpastian Ujung Perang Rusia-Ukraina

Alih-alih perang surut, kekhawatiran soal ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam menanggapi sanksi-sanksi ekonomi oleh Barat tidak bisa dikesampingkan.

Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
Β· 1 menit baca
 Seorang perempuan menyampaikan ucapan perpisahan kepada seorang lelaki di dekat pintu kereta yang akan berangkat menuju Lviv dari Kiev, Ukraina, Kamis (3/3/2022). Anggota keluarga laki-laki berusia dewasa memilih bertahan di Ukraina untuk membantu militer mempertahankan negaranya dari serbuan Rusia.
VG

Seorang perempuan menyampaikan ucapan perpisahan kepada seorang lelaki di dekat pintu kereta yang akan berangkat menuju Lviv dari Kiev, Ukraina, Kamis (3/3/2022). Anggota keluarga laki-laki berusia dewasa memilih bertahan di Ukraina untuk membantu militer mempertahankan negaranya dari serbuan Rusia.

Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia. Implikasinya sangat besar. Demikian ditulis The Economist dalam salah satu laporan utamanya, Sabtu (5/3/2022). Ujung dari perang Rusia-Ukraina hingga memasuki hari ke-11, Minggu (6/3/2022), belum terlihat. Alih-alih perang surut, kekhawatiran soal ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam menanggapi sanksi-sanksi ekonomi oleh Barat tidak bisa dikesampingkan.

Seperti diwartakan harian ini, banyak perusahaan asing dan internasional langsung menarik bisnis mereka dari Rusia. Apple, misalnya, mengumumkan akan berhenti menjual iPhone dan produk populer lainnya di Rusia. Boeing dan Airbus menghentikan suplai suku cadang pesawat dan layanan bagi maskapai penerbangan Rusia.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan