Data Ekonomi AS Perkuat Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga The Fed
Prospek kinerja perusahaan global untuk 2022 dilaporkan melemah secara signifikan. Itu terjadi setelah sebagian besar saham jatuh, menyusul laporan pendapatan mereka yang tidak sesuai ekspektasi para pelaku pasar.
SYDNEY, SENIN โ Pasar saham Asia sebagian besar melemah pada awal perdagangan Senin (7/2/2022) setelah data pekerjaan Amerika Serikat atau AS yang sangat kuat menurunkan kekhawatiran tentang kondisi ekonomi global namun juga menambah kemungkinan dilakukannya pengetatan moneter secara agresif oleh The Federal Reserve. Dinamika geopolitik juga tetap menjadi kekhawatiran karena Gedung Putih memeringatkan Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja. Banyak pihak masih menunggu kabar lanjut terkait rencana Presiden Perancis Emmanuel Macron menggelar prjalanan ke Mokswa.
Kehati-hatian mewarnai suasana pasar saham di mana indeks MSCI dari indeks-indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen di awal perdagangan. Indeks Nikkei Jepang juga melemah 0,9 persen dan indeks saham utama Korea Selatan melemah 0,8 persen. Pasar saham China yang kembali dibuka setelah liburan Tahun Baru Imlek naik cukup tinggi. Indeks CSI300 dan Shanghai Composite sama-sama naik 2 persen awal sesi perdagangan pagi, mengejar kenaikan pekan lalu di ekuitas dunia. Adapun Indeks Hang Seng bergerak datar.