Respons Tingginya Inflasi, Singapura Perketat Moneter
Inflasi inti Singapura meningkat selama Oktober-Desember tahun lalu. Harga energi telah meningkat lebih lanjut. Sementara inflasi makanan impor tetap tinggi karena gangguan pasokan di tingkat regional.
SINGAPURA, SELASA — Kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir, Bank Sentral Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) pada Selasa (25/1/2022) memperketat kebijakan moneternya. Langkah itu diambil sebagai respons atas kenaikan inflasi yang menyentuh level tertinggi dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir.
Tidak seperti di negara-negara pada umumnya yang pengaturan kebijakan moneter utamanya diatur melalui tingkat suku bunga, Singapura melakukannya melalui kebijakan moneter yang dikelola MAS melalui pengaturan nilai tukar. Artinya, mata uang lokal Singapura—dollar Singapura—dibiarkan menguat atau melemah terhadap mata uang mitra-mitra dagang negara itu dalam rentang pergerakan yang diinginkan bank sentral. Pengetatan moneter sebelumnya dilakukan MAS pada Oktober 2021.