logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊGawai Pemantau Kesehatan Bisa ...
Iklan

Gawai Pemantau Kesehatan Bisa Picu Stres dan Obsesif

Kebutuhan gawai pemindai dan pemantau kondisi kesehatan diri meningkat. Bentuknya bisa ponsel, jam tangan, bahkan cincin. Namun, ada kekhawatiran ini bisa membuat orang kecanduan, stres, dan menjadi ketergantungan.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cTFNx1XCfiYbvB_5xzn2Sz4URf8=/1024x1449/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_3258280_131_0.jpeg
KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Penggunaan jam tangan pintar Sony Smartwatch 2 yang bisa memberikan informasi yang diterima ponsel, Senin (18/11). Keberadaan jam tangan seperti ini kian marak dua tahun terakhir dengan munculnya produk-produk serupa dari berbagai produsen.

Sejak pandemi Covid-19, kesadaran akan kesehatan diri kian tinggi. Segala hal dicek sendiri, mulai dari suhu tubuh, tingkat saturasi oksigen dalam tubuh, sampai kecepatan detak jantung. Dulu paling-paling yang dicek hanya berat badan dan cukup ada timbangan badan di rumah. Kini, karena kebutuhannya semakin tinggi, alat pengukur atau gawai untuk memindai kesehatan diri kian beragam.

Jika jam tangan yang bisa mengukur detak jantung dan tingkat saturasi oksigen dalam tubuh sudah biasa, kini ada cincin yang di dalamnya tersemat sensor pendeteksi suhu tubuh, pernapasan, dan lain-lain. Cincin itu dipamerkan di pameran gawai tahunan Consumer Electronics Show (CES), Las Vegas, Amerika Serikat. ”Kami ingin mendemokratisasi kesehatan pribadi,” kata Amaury Kosman, pendiri perusahaan rintisan Perancis yang membuat Circular Ring itu.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan