Iklan
Derita Tak Berkesudahan, Anak-anak Pun Dijual
Tidak hanya anak perempuan, anak laki-laki juga dijual di Afghanistan. Keluarga miskin mengambil keputusan yang bertentangan dengan nuraninya agar bisa bertahan hidup.
”Jantung saya seperti berhenti berdetak. Saya pikir saya bisa mati saat itu, tetapi mungkin Tuhan tidak ingin saya mati,” kata Aziz Gul. Saat itu Qandi berdiri di sisinya. ”Setiap kali saya mengingat malam itu, saya serasa mati”.
Dengan masih menyimpan rasa kecewa dan marah, perempuan Afghanistan yang bersama keluarganya kini menghuni kamp pengungsi Shedai, di Herat, menceritakan kisah pilunya.