logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บWajah Demokrasi AS Kian Muram
Iklan

Wajah Demokrasi AS Kian Muram

Sebagian rakyat AS meragukan kekuatan demokrasi di negara adidaya itu. Apalagi sejak serangan dan kerusuhan di Gedung Capitol, 6 Januari. Yang lebih mengkhawatirkan, ada pandangan tak masalah memakai cara kekerasan.

Oleh
Luki Aulia
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Q_g5kk13ztFevcYJZI3b5GrEDYI=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fb317f187-e0fc-40b9-9f41-93e36681a790_jpg.jpg
AFP/GETTY IMAGES/MICHAEL REYNOLDS-POOL

Peti mati berisi jasad mendiang perwira polisi Capitol AS, William Evans, diusung pasukan kehormatan menuju mobil jenazah setelah meninggalkan Capitol AS, tempat persemayaman untuk menghormatinya di Washington, DC, AS, Selasa (13/4/2021). Petugas Evans tewas dalam menjalankan tugas saat serangan di luar gedung Capitol AS.

Sejak serangan dan pendudukan para pendukung mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Kongres AS di Gedung Capitol, 6 Januari 2021, rakyat AS semakin prihatin dan meragukan kekuatan demokrasi di negara adidaya itu. Serangan dengan kekerasan di Gedung Capitol itu menjadi pertanda betapa kekerasan politik yang meningkat akan mengancam demokrasi AS. Ditambah lagi, โ€kebanggaanโ€ rakyat AS pada demokrasi meluntur dari 90 persen pada tahun 2002 menjadi hanya 54 persen saat ini.

Baca juga: Hari Gelap Demokrasi Amerika Serikat

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan