Takhta Hegemoni Setelah Pandemi
Amerika Serikat ingin melanjutkan kenikmatan unipolar. Namun, dunia sedang berubah. Eropa kecewa tak lagi menjadi keponakan manis AS. Sementara China-Rusia menjadi poros kekuatan baru yang terus menguat.
Pasca-Perang Dunia II, dunia berada dalam sistem bipolar dengan dua hegemon, Amerika Serikat dan Uni Soviet. Namun, sejak keruntuhan Uni Soviet pada 1991, AS menikmati momentum unipolar dengan menjadi satu-satunya hegemon global. Sekitar satu dekade kemudian, hegemoni AS dianggap mulai mengalami erosi. Sejumlah pendapat menyebutkan bahwa peristiwa 11 September 2001 menjadi awal erosi itu.
Meski demikian, dominasi AS masih berlanjut. Namun, kadarnya berangsur-angsur berkurang seiring erosi hegemoni yang terus berlangsung. Pada masa pemerintahan Donald Trump, lajunya kian cepat dan terus berakselerasi di masa pandemi Covid-19.