logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊNegara Kaji Ulang Aturan...
Iklan

Negara Kaji Ulang Aturan Isolasi di Tengah Lonjakan Kasus Global

Lonjakan infeksi secara global mencapai angka 900.000 kasus per hari. Amerika Serika dan Perancis adalah dua negara dengan lonjakan tertinggi. Namun, pemerintah ingin waktu isolasi dikurangi demi perekonomian.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vKzgwBlywUr0MSf-ZNRsC_HmuJM=/1024x695/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fed1d769e-7f8a-4063-91ad-1b788a661732_jpg.jpg
AFP/MARCO DE SWART

Pejalan kaki melewati salah satu kawasan yang lengang di pusat kota Rotterdam, Belanda, Minggu (19/12/2021). Otoritas Belanda melakukan penguncian wilayah (lockdown) selama periode Natal untuk mencoba menghentikan lonjakan varian virus Omicron. Warga hanya diperbolehkan menerima dua tamu di rumah. Kecuali untuk malam Natal, hari Natal, dan periode Tahun Baru, warga diizinkan menerima empat tamu.

WASHINGTON, KAMIS β€” Pemerintah di seluruh dunia mencoba mengendalikan laju infeksi Covid-19 yang disebabkan galur Omicron, yang mencapai angka 900.000 kasus per hari. Apabila laju infeksi tidak bisa dikendalikan, hal ini akan membebani pusat layanan kesehatan dan juga perekonomian global yang masih berupaya pulih setelah setahun terakhir babak belur.

Amerika Serikat dan Perancis serta beberapa negara Eropa lain mencatatkan laju infeksi tertinggi dalam satu hari, Rabu (29/12/2021). Di Amerika Serikat, berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, jumlah penambahan kasus baru mencatat rekor baru, sebanyak 265.427 kasus. Puncak infeksi di AS sebelumnya terjadi nyaris setahun lalu, sebanyak 250.141 kasus (Januari 2021).

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan