logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊKenaikan Suku Bunga dan Galur ...
Iklan

Kenaikan Suku Bunga dan Galur Omicron

Para gubernur bank sentral telah belajar lebih banyak tentang inflasi yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Mereka telah sampai pada pandangan yang berbeda tentang bagaimana wabah virus baru berdampak pada perekonomian.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yhs8wMkZ0AtwK1Rm6klIU-8NMqo=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FBRITAIN_100814715_1640540542.jpg
AFP/TOLGA AKMEN

Seorang pejalan kaki melewati depan gedung bank sentral Inggris, Bank of England, di London, Inggris, 16 Desember 2021.

Bank sentral Inggris, Bank of England atau BoE, Kamis (16/12/2021), menjadi bank sentral negara anggota G-7 pertama yang menaikkan suku bunga acuannya sejak pandemi Covid-19 memukul ekonomi global. BoE menyatakan harus bertindak sekarang, bahkan ketika Covid-19 galur Omicron melanda Inggris. Disebutkan, tekanan inflasi mendasari kebijakan kenaikan suku bunga itu. BoE memperingatkan, inflasi kemungkinan akan mencapai level 6 persen pada April, tiga kali lipat dari level targetnya.

Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 galur Omicron memang telah merugikan para pedagang ritel dan restoran. Namun, BoE merasa terdorong untuk menghentikan lonjakan harga baru-baru ini agar tidak menjadi masalah jangka panjang.

Editor:
Muhammad Samsul Hadi
Bagikan